Air bersih merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dijamin kualitasnya. Namun, tidak semua sumber air yang diolah sudah terbebas dari ancaman kontaminasi bakteri. Salah satu permasalahan umum dalam industri pengolahan air adalah masih ditemukannya bakteri berbahaya seperti E. coli, total coliform, Enterococcus dan bakteri fekal yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, infeksi saluran pencernaan, hingga gangguan serius pada kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia. Deteksi dini terhadap kontaminasi ini sangat penting agar air yang didistribusikan benar-benar aman untuk dikonsumsi.

Pada tahun 2023, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat menemukan adanya bakteri E. coli di dalam sumber air yang digunakan untuk mengolah masakan. Dari insiden ini sejumlah warga melaporkan gejala keracunan air minum. Setelah dilakukan investigasi, benar ditemukan bahwa air yang telah melalui proses pengolahan ternyata masih mengandung E. coli dan coliform. Hal ini terjadi karena keterlambatan dalam proses pengujian laboratorium secara manual yang membutuhkan waktu lebih dari 24 jam sehingga air yang terkontaminasi sudah terlanjur tersalurkan ke masyarakat.

Untuk mencegah kejadian serupa, pihak pengelola instalasi mulai menggunakan alat Idexx TECTA, sistem otomatis yang dirancang khusus untuk mendeteksi bakteri indikator kualitas air dengan hasil lebih cepat dan akurat. Dengan teknologi ini, pengujian bisa dilakukan dalam waktu kurang dari 18 jam, bahkan tanpa perlu tenaga ahli mikrobiologi secara penuh. Idexx TECTA memungkinkan tim teknis mengetahui lebih awal jika ada potensi pencemaran sehingga bisa langsung menghentikan distribusi air dan mengambil langkah perbaikan sebelum air dikonsumsi masyarakat.

Penggunaan alat Idexx TECTA bukan hanya investasi dalam efisiensi operasional, tetapi juga bentuk tanggung jawab sosial industri pengolahan air terhadap kesehatan masyarakat. Dengan sistem deteksi dini dan otomatis, risiko penyebaran penyakit akibat air tercemar bisa ditekan secara signifikan. Dalam jangka panjang, teknologi seperti TECTA dapat menjadi standar baru dalam sistem pengawasan kualitas air yang mendukung ketersediaan air bersih yang aman, sehat, dan berkelanjutan.